Jumat, 29 Juni 2012
depresi jiwa
Depresi Jiwa
kemunafikan mampu mematikan seluruh rasa yang pernah ada.
membuat jiwa semakin ingin tenggelam dalm kegelapan realita.
roh kejahatan mulai menganiaya hati yang telah mati.
merasuki dan merubah keadan jiwa.
mempengaruhi diri untuk bersembunyi bersama kepalsuan.
semua merubah pola jiwa yang telah terbelakangi beban_beban kehidupan.
lambat laun menjadi sebuah tuntutan.
dan membawa diri untuk meninggalkan yang telah di rasa.
dan ketika hanya tangislah yang tersisa.
hasrat semakin memicu semua yang telah terkunci.
tak mampu melawan.
hanyalah makian yang terus merusak sistem otak.
ketika semuanya rentan dan menenggelamkan jiwa.
hembusan langkah menemani langkah.
jiwa yang menentukan langkah untuk mati.
dimana semua arti kebahagiaan telah di salah artikan.
membuat jiwa semakin ingin tenggelam dalm kegelapan realita.
roh kejahatan mulai menganiaya hati yang telah mati.
merasuki dan merubah keadan jiwa.
mempengaruhi diri untuk bersembunyi bersama kepalsuan.
semua merubah pola jiwa yang telah terbelakangi beban_beban kehidupan.
lambat laun menjadi sebuah tuntutan.
dan membawa diri untuk meninggalkan yang telah di rasa.
dan ketika hanya tangislah yang tersisa.
hasrat semakin memicu semua yang telah terkunci.
tak mampu melawan.
hanyalah makian yang terus merusak sistem otak.
ketika semuanya rentan dan menenggelamkan jiwa.
hembusan langkah menemani langkah.
jiwa yang menentukan langkah untuk mati.
dimana semua arti kebahagiaan telah di salah artikan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1du2GFUx7VGrx-OX11ym70UTnG9VoCnlMN1fFg2C41QFDpLcjYW7pHtWz-qWyeiTuU2UY9hsfejOKVKuc9cI0ljrTgIxJbUk0Nqwno4lzXAErh150dn03lTTp73zliQhcYmGxIpF3wyb1/s748/emo-alone.jpg)
Minggu, 24 Juni 2012
kata maaf untukmu
Puisi Kata Maaf Untukmu
Tetes air mata mengiringi duka.
Rasa penyesalan membelenggu pikiran.
kerinduan menjerit di hati memanggil nama mu.
Rasa penyesalan membelenggu pikiran.
kerinduan menjerit di hati memanggil nama mu.
MAAF KAN AKU……….
Yang tak pernah mengerti hadir mu.
Ku rindukan hadir mu oh Dinda.
Ku sungguh merindukan nya.
Yang tak pernah mengerti hadir mu.
Ku rindukan hadir mu oh Dinda.
Ku sungguh merindukan nya.
Sosok yang tegar bagaikan karang.
Petunjuk hidup bagaikan imam.
Sosok lembut yang bisa membuat ku tenang.
Petunjuk hidup bagaikan imam.
Sosok lembut yang bisa membuat ku tenang.
sekarang,, hanya do’a yang bisa Q panjatkan untuk mu.
Alunan dzikir untuk mu Q alunkan di sela kerinduan ku.
Alunan dzikir untuk mu Q alunkan di sela kerinduan ku.
Walau pun kau berada jauh di alam sana, tp nama mu kn selalu ada d dalam ingatan ku.
Kenangan itu kn selalu membekas d jalan hidup ku.
Kenangan itu kn selalu membekas d jalan hidup ku.
Maaf kan aku dinda…
yang selalu bersikap bodoh saat kau ada di dunia………………
yang selalu bersikap bodoh saat kau ada di dunia………………
![]() |
to may frends |
Jumat, 22 Juni 2012
aku benci dia
Aku Benci Dia
Oleh Kahlil Gibran
aku benci dia..
semakin aq melihatnya..
aku semakin benci dia
kenapa???
ga pernah dapat kupahami
betapa munafiknya diri ini
tertawa bersamanya.. .dalam perihnya hati ku..
dalam busuknya jiwa ku...
ah...
topeng ini kapan ntah kan terbuka..
Tanpa Hela Nafas
Ingatkan aku
Yang aku di bumi
Tanah yang kuinjak
Adalah aku
Bukan awan-gemawan
Pencipta wajah langit
Hanya sang pencinta
Di bawah bayu
Lagi kerdil
Melepaskan satu-satunya
Merpatiku terbang
Untuk dia hinggap
Di hati pujaan
Kurelakan panah
Menusuk dari semua arah
Parah tiada erti lagi
Menatap madah
Pada aksaranya
Aku kalah
Lewat lelakiku
Aku pasrah
Melihat dari jauh
Tak sekali mata kukelip
Tak sesaat nafas kuhela
Tanpa resah
Rebah nyawaku
Andai dia enggan pulang
Mana cahaya
Atlantis akan gelap
Nian suram
Walau matahari melamar
Ingin tenggelam bersama
Apa ada lagi cahaya
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2011/11/aku-benci-dia.html#ixzz1yaWu7vp4
Oleh Kahlil Gibran
aku benci dia..
semakin aq melihatnya..
aku semakin benci dia
kenapa???
ga pernah dapat kupahami
betapa munafiknya diri ini
tertawa bersamanya.. .dalam perihnya hati ku..
dalam busuknya jiwa ku...
ah...
topeng ini kapan ntah kan terbuka..
Tanpa Hela Nafas
Ingatkan aku
Yang aku di bumi
Tanah yang kuinjak
Adalah aku
Bukan awan-gemawan
Pencipta wajah langit
Hanya sang pencinta
Di bawah bayu
Lagi kerdil
Melepaskan satu-satunya
Merpatiku terbang
Untuk dia hinggap
Di hati pujaan
Kurelakan panah
Menusuk dari semua arah
Parah tiada erti lagi
Menatap madah
Pada aksaranya
Aku kalah
Lewat lelakiku
Aku pasrah
Melihat dari jauh
Tak sekali mata kukelip
Tak sesaat nafas kuhela
Tanpa resah
Rebah nyawaku
Andai dia enggan pulang
Mana cahaya
Atlantis akan gelap
Nian suram
Walau matahari melamar
Ingin tenggelam bersama
Apa ada lagi cahaya
DMCA Protection on: http://www.lokerpuisi.web.id/2011/11/aku-benci-dia.html#ixzz1yaWu7vp4
Rabu, 13 Juni 2012
DOAMU IBU
DO'AMU IBU
Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri
kenanglah aq dalam selembar puisi
Puisi Kenanglah Aku Dalam Selembar Puisi
Jika malam ini aku tiada
Jangan kau berduka
Jangan pula kau melara
Jika malam ini aku mati
Jangan kau meniti airmata
Jangan pula kau merana
Karena aku takkan bahagia
Jika malam ini aku benar tiada dan mati
Kenanglah aku sebagai puisi
Kenanglah aku dalam mimpi
Dan disetiap kau terbangun dipagi
Karena, Disetiap harimu
Langkahmu, Nafasmu
Aku masih abadi
Meski hanya menjadi selembar puisi
Jumat, 08 Juni 2012
cerpen remaja
Cerpen Remaja 2012 : Arti Sebuah Senyuman
Hujan turun begitu deras saat bunda pergi kedalam pelukan-Nya. Air mata tak bisa berhenti mengalir seperti hujan yang tak henti jatuh , saat kulihat wajah bunda yang tersenyum damai. Aku terus menatap mata bunda, mata yang selalu membuat diri ini tersenyum, tapi senyuman ku sekarang terkunci rapat. Hanya tangisan dan teriakan yang menyebut “BUNDA”. Seseorang yang tak a sing lagi datang menghampiriku seseorang yang dulu menggoreskan luka dihatiku dan yang lebih menyakitkan dihati bunda. Seseoranng itu adalah Ayahku sendiri yang meninggalkan kami disaat bunda sedang sakit gara-gara wanita yang membuatnya buta. Aku tak ingin dia menatap wajah bunda yang begitu suci tak ingin wajah bunda yang begitu damai bertemu dengan lelaki seperti dia yang telah membuat bunda semakin parah penyakitnya dan sampai bunda dibawa oleh yang di atas.
“pergi kamu jangan dekati bundaku”teriakku menghalangi tubuh bunda yang sudah kaku.
“tasya maafkan ayah ”dia berusaha memelukku tapi aku melepaskan pelukan itu
“ayah? ”aku tertawa kecut
“ayahku sudah mati, mati karena wanita lain sekarang aku anak yatim piatu. Anda puas”aku membentak dengan tangisan yang tak bisa dibendung.
“tasya sudahlah biarkan ayahmu melihat bundamu”ujar bibiku.
“tasya tak rela kalau orang ini melihat wajah bunda yang begitu damai, tasya tak mau bunda menangis bibi ”aku semakin menangis. Tubuhku lemas, dan “BRUGGG” tubuh lemahku terjatuh pingsan.
Aku melihat bunda begitu sehat tersenyum indah padaku memakai baju putih yang indah disebuah padang ruput yang hijau, aku berlari dengan senyuman. Tapi bunda semakin menjauh, aku mulai gelisah dan terus berlari tapi bunda terus menjauh aku mulai menangis dan aku terbangun , itu hanya mimpi. .
“tasya. . . kamu sudah sadar”Tanya bibiku
“bunda dimana?”tanyaku pada bibi. Dia memelukku dengan tangisannya
“tasya ibumu sudah dimakamkan, tasya kamu harus kuat dalam menjalani cobaan hidupmu. Bibi yakin kamu pasti bisa melewati ini semua”Bibi menangis membasahi bajuku. Aku tterdiam sekarang aku sendiri bunda sudah ada dalam pelukan-Nya. Maaf bunda Tasya tak bisa mengantar bunda . aku menangis bersama pelukan Bibi.
***
Sudah seminggu setelah bunda pergi, aku menjadi pendiam tak ada senyuman lagi dimulutku ini, tak ada keceriaan yang tampak diwajahku yang ada hanya kesedihan. Di sekolah aku menjadi penyendiri walau sahabat-sahabatku selalu menyemangatiku tapi itu tak bisa merubah segalanya.
“Tasya kamu mau ikut aku ketemu dengan Nugi, dia bawa temannya yang menurutku dia baik. Ayolah Sya ikut aku ya” ujar temanku yang menarik-narik tanganku.
Aku menghela napas “hah”.
“maaf Nita aku gag bisa, aku lagi gag mood”ujarku dengan wajah murung
Dia menarik tanganku.
“pokoknya kamu harus ikut, mereka nunggu kita di taman ” Nita memaksaku ikut , ya apa boleh buat aku pun mengikuti keinginannya.
Kita sudah sampai ditaman di tengah sekolah kami.
Terlihat dua orang pria yang tersenyum pada kita. Ku lihat Nita sangat senang bertemu sang pujaannya.
“hay maaf ya lama nunggunya”.
“kenalin ini temanku Tasya imutkan ?”
Mereka tersenyum
“hay aku Nugi pacar Nita”senyumnya sambil memberikan tangannya padaku
“tasya”ujarku yang tersenyum terpaksa
“aku Yudis temanya Nita dan Nugi”senyumnya yang juga memberikan tanganya
“tasya”kami pun bersalaman. Aku seperti orang bodoh berada ditengah tengah orang yang sedang saling jatuh cinta, aku iri nita tertawa lepas .sedangkan aku hanya diam tak ada yang bisa buat aku tersenyum seperti nita. Yudis mendekatiku dan memberikan selembar kertas yang berisi puisi
Arti Hidup
semuanya terasa begitu hamoa
tak ada lagi klasih sayang yang kurasakan
ini begitu sulit ini begitu asing bagiku
Langganan:
Postingan (Atom)